Tubercolosis Pada Anak Tidak Menular

   Berangkat dari keresahan hatiku karena buah hatiku tercinta divonis dokter terkena vlek paru-paru. Apa sih flek paru-paru itu??Apa penyebabnya? Apa obatnya? dan yang penting menular gak ya keanakku yang lain?

   Akhirnya selain kedokter spesialis paru anak, aku juga ubek-ubek google untuk mencari artikel yang berkaitan dengan penyakit anakku.Akhirnya setelah kesana kemari aku nemuin beberapa artikel yang cocok yang akan aku share untuk semua bunda yang mempunyai nasib yang sama denganku.

Batuk adalah jenis penyakit yang paling sering menjangkiti anak. Jika suatu kali ibu memeriksakan anak kedokter akibat batuk, kemudian dokter memvonis adanya vlek di paru-paru si kecil, jangan langsung panik dan menyimpulkan vlek sebagai Tubercolosis.


Vlek vs Tuberculosis
Istilah vlek sebenarnya tidak pernah ada dalam dunia medis. Vlek berasal dari bahasa Belanda yang artinya bercak. Dokter mengatakan vlek biasanya saat terlihat ada bercak pada paru-parun Si Kecil yang terpantau dari hasil rontgen. Nah, itulah yang seringkali dikatakan anak terkena vlek pada paru.
Akan tetapi, istilah ini berkembang di masyarakat sebagai Tuberculosis atau seringkali digunakan untuk memperhalus istilah Tuberculosis. Padahal, vlek itu sendiri bisa terjadi akibat adanya kumpulan cairan atau peradangan di paru-paru. Jadi, adanya spot atau vlek tak selalu berarti Tuberculosis.
Meskipun bukan Tuberculosis, jangan menyepelekan vlek. Pengobatan vlek harus mendapat perlakuan yang sama seperti seseorang yang terkena Tuberculosis. Anak yang terkena vlek harus melakukan pengobatan jangka panjang, lengkap, tidak boleh putus obat, tuntas, dan harus dicari sumber penyebabnya.
Tuberculosis
Jika ingin mengetahui ada atau tidaknya Tuberculosis pada anak, anak harus melakukan beberapa tes lagi. Foto rontgen saja tidak cukup dijadikan dasar untuk mendiagnosis Tuberculosis. Tuberculosis merupakan salah satu bentuk penyakit infeksi yang disebabkan karena kuman yang masuk dan berkembangbiak dalam tubuh. Oleh sebab itu, harus dilakukan tes terlebih dahulu apakah terdapat kuman Tuberculosis dalam tubuhnya. Untuk menguji ada tidaknya Tuberculosis dalam tubuh harus dilakukan Mantoux test.
Jika hasilnya negatif maka tidak terdapat infeksi, berarti anak tidak terkena Tuberculosis. Jika anak positif terinfeksi Tuberculosis, ia tidak perlu dikarantina. Tuberculosis pada orang dewasa bisa menular, sedangkan Tuberculosis pada anak tidak menular. Justru, Ibu sebisa mungkin mencari keluarga atau lingkungan sekitar yang menderita Tuberculosis, batuk darah, batuk berdahak yang terdapat kuman Tuberculosis. Nah, dengan mengetauhi sumber kuman Tuberculosis, pihak yang terjangkit itu bisa diobati agar tidak menularkan kepada orang lain.
Beberapa gejala anak menderita Tuberculosis adalah susah makan sehingga susah naik berat badan, demam lama dan berulang, sering tertular batuk pilek. Dikutip dari situsdetik, “Sakit Tuberculosis dengan infeksi Tuberculosis juga merupakan dua hal yang berbeda. Jika sudah positif Tuberculosis, gejala dan tandanya sudah jelas. Sedangkan jika baru terinfeksi Tuberculosis, belum ada gejala dan tanda dari Tuberculosis itu sendiri. Di daerah endemis Tuberculosis seperti di Indonesia, banyak yang sudah terinfeksi Tuberculosis tetapi tidak sampai sakit Tuberculosis, oleh karena daya tahannya baik sehingga tidak ada gejala," tutur dr Nastiti Kaswandani SpA dari Divisi Respirologi–Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar